Mengutip laporan Yonhap, Selasa, serial tersebut debut di peringkat ketiga di chart global FlixPatrol, sebuah situs web analitik streaming, untuk acara TV teratas di Netflix pada satu hari usai perilisannya pada Jumat (10/3). "The Glory 2" kemudian menempati puncak chart pada Senin (13/3).
Serial "The Glory 2" menempati posisi pertama di 38 negara, termasuk Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Taiwan, Meksiko dan Arab Saudi, serta posisi kedua di 21 negara lain dan ketiga di 13 negara.
Serial yang dibintangi Song Hye-kyo itu menjadi bahan perbincangan karena menyoroti cerita tentang kekerasan dan perundungan di sekolah, termasuk adanya pengabaian kekerasan yang sistemik, yang terangkum dalam delapan episode musim pertama yang dirilis pada 30 Desember lalu. Serial ini kembali untuk musim kedua dengan plot balas dendam korban kepada pelaku kekerasan.
Baca juga: Netflix raih banyak kemenangan di Oscar 2023
Sebelumnya pada Jumat (10/3), pengguna anonim di forum daring menuduh sutradara Ahn karena pernah menyerang secara fisik kepada siswa yang lebih muda di sebuah sekolah internasional di Filipina pada 1996.
Mulanya, Ahn membantah tuduhan tersebut. Namun pada Minggu (12/3), dia pun mengakui pernah menindas siswa lain dan mengeluarkan permintaan maaf dalam pernyataan tertulis.
Menurut firma hukum yang mewakili Ahn, sutradara itu memiliki kekasih saat bersekolah di Filipina pada 1996. Ketika mendengar pacarnya digoda dan diolok-olok, Ahn langsung emosi dan merasa terluka terhadap orang yang melakukan perbuatan tersebut kepada pacarnya.
"(Ahn) meminta maaf kepada semua orang yang terluka oleh tindakannya. Jika ada kesempatan, dia ingin bertemu langsung atau menyampaikan kata-kata permintaan maaf melalui telepon," kata firma hukum itu.
Baca juga: Yoo Ah-In dikeluarkan dari serial Netflix "Hellbound" musim kedua
Baca juga: Netflix umumkan live-action "One Piece" akan tayang tahun ini
Baca juga: Netflix konfirmasi set kedua "Break Point"
Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023